LAPORAN KAJIAN MANAJEMEN SATUAN PENDIDIKAN: PENGORGANISASIAN DALAM MANAJEMEN SATUAN PENDIDIKAN
LAPORAN KAJIAN
MANAJEMEN SATUAN PENDIDIKAN
KAJIAN
Disusun untuk memenuhi tugas perkuliahan
Manajemen Satuan Pendidikan
Yang dibina oleh Dr. Agus Timan, M.Pd
Semester Gasal 2018/2019
Oleh
Yulia Triana Ratnasari (170131601066)
Yulia Triana Ratnasari (170131601066)
UNIVERSITAS
NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU
PENDIDIKAN
JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN
JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN
September, 2018
BAB II
PENGORGANISASIAN DALAM
MANAJEMEN SATUAN PENDIDIKAN
A. Kajian Pustaka
1. Pengertian
Pengorganisasian
Secara konseptual ada dua batasan
yang perlu dikemukakan, yakni istilah “organization”
sebagai kata benda dan “organizing”
(pengorganisasian) sebagai kata kerja, menunjukkan pada rangkaian aktivitas
yang harus dilakukan secara sistematis. Istilah organisasi memiliki dua arti
umum, pertama, mengacu pada suatu lembaga (institution)
atau kelompok fungsional, sebagai contoh kita mengacu pada perusahaan, badan
pemerintah, rumah sakit, atau suatu perkumpulan olahraga. Arti kedua mengacu
pada proses pengorganisasian, sebagai salah satu dari fungsi manajemen.
Menurut Siagian
(2005), organisasi adalah suatu bentuk persekutuan antara dua orang
atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka
pencapain tujuan yang telah ditentukan dan dalam ikatan itu terdapat seorang
atau sekelompok orang yang disebut bawahan. Sedangkan pengertian organisasi secara umum yaitu
sekumpulan/sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan
untuk bekerjasama dengan pembagian atau alokasi tugas dan tanggung jawab
tertentu dalam sistem koordinasi, kooperatif, dorongan-dorongan, dan
pengaturan guna memudahkan pencapaian beberapa tujuan yang telah ditetapkan. Organisasi
selalu diartikan sebagai komponen yang disatukan dalam suatu struktur dan
sistem kerja yang terus bergerak seirama dengan sasaran tujuan yang ingin
dicapai.
Hasibuan (2007) mengemukakan pengertian pengorganisasian yaitu suatu proses penentuan,
pengelompokan, dan pengaturan bermacam-macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan,menempatkan
orang-orang pada setiap aktivitas ini, menyediakan alat-alat yang
diperlukan, menetapkan wewenang yang secara relatif didelegasikan kepada setiap
individu yang akan melakukan aktivitas-aktivitas tersebut. Sedangkan secara umum pengorganisasian adalah langkah
untuk merancang struktur formal, menetapkan, menggolongkan dan mengatur
berbagai macam kegiatan, menetapkan tugas-tugas pokok, wewenang dan pendelegasian
wewenang oleh pemimpin kepada staf dalam rangka mencapai tujuan organisasi dalam efisiesi. Sementara itu (Usman, 2009) membagi pengertian
pengorganisasian atas empat hal, yaitu: a) pengorganisasian ialah penentuan
sumber daya dan kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi; b)
proses perancangan dan pengembangan suatu organisasi yang akan dapat membawa hal-hal
tersebut ke arah tujuan; c) penugasan tanggung jawab tertentu; dan d)
pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu-individu untuk
melaksanakan tugas-tugasnya. Pengorganisasian merupakan penyusunan struktur
organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya yang dimilikinya,
dan lingkungan yang melingkupinya.
2. Fungsi dan Tujuan Pengorganisasian
Organisasi
adalah perpaduan sumber daya manusia yang dikelompokkan berdasarkan struktur, fungsi, kewenangan dan tanggung jawab.
Untuk menjamin berlangsungnya suatu organisasi, maka fungsi pengorganisasian
mutlak diperhatikan. Untuk menggerakkan sumber daya yang dimiliki organisasi
diperlukan pengorganisasian sehingga menjamin sinergitas dan keberlanjutan organisasi.
Fungsi pengorganisasian meliputi penentuan fungsi, hubungan, dan struktur.
Fungsi berupa tugas-tugas yang dibagi ke dalam fungsi garis, staf, dan
fungsional. Hubungan terdiri atas tanggung jawab dan wewenang. Sedangkan
strukturnya dapat horizontal dan vertikal. Fungsi pengorganisasian dimaksudkan
untuk memadukan seluruh sumber-sumber yang ada dalam organisasi, baik sumber
daya manusia maupun sumber daya lainnya ke arah tercapainya tujuan pendidikan.
Melalui pengorganisasian, seluruh sumber daya pendidikan (educational resources) baik berupa manusia maupun material diatur
dan dipadukan sedemikian rupa agar tujuan pendidikan dapat tercapai secara
efektif dan efisien.
Pengorganisasian
sendiri dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi
kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam
melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan
tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut.
3. Bentuk-Bentuk Struktur Organisasi
Struktur organisasi dibagi menjadi beberapa bentuk,
yaitu: a) organisasi lini adalah bentuk organisasi yang di dalamnya terdapat
garis wewenang yang berhubungan langsung secara vertikal antara atasan
dengan bawahan. Setiap kepala unit mempunyai tanggung jawab untuk melaporkan kepada kepala unit satu tingkat
diatasnya; b) organisasi lini dan staf adalah suatu bentuk
organisasi dimana pelimpahan wewenang berlangsung secara vertikal dan sepenuhnya dari pucuk pimpinan ke kepala bagian di bawahnya serta
masing-masing pejabat, manajer ditempatkan satu atau lebih pejabat staf yang tidak
mempunyai wewenang memerintah tetapi hanya sebagai penasihat, misalnya
mengenai masalah kearsipan, keuangan, personel, dan sebagainya;
c) organisasi fungsional adalah suatu bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian yang
mempunyai jabatan fungsional untuk dikerjakan kepada para
pelaksana yang mempunyai keahlian khusus; d) organisasi
fungsional dan garis adalah bentuk organisasi dimana wewenang dari pelimpahan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian di bawahnya yang
mempunyai keahlian tertentu serta sebagian dilimpahkan kepada
pejabat fungsional yang koordinasinya tetap diserahkan kepada
kepala bagian; e) organisasi matrik adalah bentuk organisasi dimana menunjukkan
dimana para spesialis yang mempunyai keterampilan di masing-masing
bagian
dari kegiatan perusahaan dikumpulkan lagi menjadi satu untuk mengerjakan suatu
proyek
yang harus diselesaikan; dan f) organisasi komite adalah bentuk organisasi
dimana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu dilaksanakan secara kolektif
oleh sekelompok pejabat, yang berupa komite atau dewan dengan pluralistik manajemen.
4. Prinsip-Prinsip dalam Pengorganisasian
Suryobroto (2004) menyatakan ada beberapa hal pokok
yang harus diperhatikan dalam hubungannya dengan pengorganisasian, seringkali
orang menamakan hal pokok tersebut sebagai prinsip. Prinsip-prinsipnya sebagai
berikut: a) mempunyai tujuan yang jelas; b) para anggota menerima dan memahami
tujuan tersebut; c) adanya kesatuan arah; d) adanya kesatuan perintah (unity of command); e) adanya
keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab; f) struktur organisasi disusun
sesederhana mungkin; g) pola organisasi relatif permanen; h) adanya jaminan
keamanan dalam bekerja (security of
tenure); i) garis-garis kekuasaan dan tanggung jawab serta hierarki tata
kerjanya jelas tergambar di dalam struktur atau bahan organisasi; dan j) penempatan
kerja sesuai dengan kemampuannya.
5. Proses
Pengorganisasian
Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang
harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas
tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggungjawab atas tugas tersebut, pada
tingkatan mana keputusan yang harus diambil. Di dalam pengorganisasian terdapat
dua hal pokok yang harus diperhatikan dan dilaksanakan yaitu a) penetapan
struktur organisasi dan pembagian tugas, yaitu pada struktur organisasi
tergambar posisi kerja, pembagian kerja, jenis kerja yang harus dilakukan,
hubungan atasan dan bawahan, kelompok, komponen atau bagian, tingkat manajemen
dan saluran komunikasi. Dengan demikian, struktur organisasi pelatihan akan
menggambarkan pengelompokan satuan kerja pelatihan. Struktur organisasi
pelatihan juga membagi kerja dalam kegiatan pelatihan termasuk pengaturan
pelimpahan; dan b) penetapan wewenang dan tanggung jawab bagi pimpinan dan
seluruh personel yang terlibat dalam organisasi, wewenang (otoritas) mengacu
pada hak-hak yang inheren (tertanam)
dalam posisi manajerial untuk memberi perintah dan mengharapkan perintah itu
dipatuhi. Pengorganisasian dapat dimaknai sebagai suatu proses menentukan
sistem dan prosedur kerja sesuai tugas masing-masing. Pembagian wewenang untuk
melaksanakan suatu pekerjaan dapat dipahami sebagai bagian dari strategi
menggerakkan sumber daya organisasi pendidikan pada setiap jenjang dan struktur
organisasi untuk dapat berperan meningkatkan kapasitas pelayanan pendidikan
bagi masyarakat.
Manfaat dari pembidangan dan pengunitan tersebut, yaitu: a) antara
bidang satu dengan bidang lain dapat diketahui batas-batasnya serta dapat
dirancang bagaimana antar bagian dapat melakukan kerja sama sehingga tercapai
sinkronisasi tugas; b) dengan penugasan yang jelas maka masing-masing
mengetahui wewenang dan kewajibannya; c) dengan digambarkannya unit-unit
kegiatan dalam sebuah struktur organisasi dapat diketahui hubungan kegiatan
vertikal dan horizontal baik dalam jalur struktural maupun fungsional.
Langkah-langkah pengorganisasian menurut Amtu (2013), yaitu: a) memahami
tujuan institusional; b) mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang diperlukan
dalam usaha mencapai tujuan institusional; c) kegiatan yang sejenis
dikelompokkan dalam satu unit kerja; d) menetapkan fungsi, tugas, wewenang,
tanggung jawab setiap unit kerja; e) menetapkan personel (jumlah dan
kualifikasinya) setiap unit kerja; f) menentukan hubungan kerja antar unit
kerja.
Dalam
proses pengorganisasian semua sumber daya organisasi diorganisir dan digerakkan
sesuai fungsi dan kewenangan masing-masing. Di dalam pengorganisasian,
sebetulnya sedang berjalan proses kepemimpinan yang membagi tugas dan kewajiban
pada setiap bawahan. Penentuan pegawai atau karyawan sesuai kualifikasi dan
keterampilan adalah bagian dari pembidangan staf. Penempatan masing-masing orang
sesuai posisi kerjanya menunjukan bahwa seluruh tugas dibagi habis secara
merata sehingga tidak didominasi oleh pemimpin atau manajer. Fokus
pengorganisasian yaitu pada pembagian, koordinasi, pemantauan tugas, dan arus
informasi dalam organisasi. Menentukan struktur organisasi yang sepantasnya,
yaitu dengan: a) menetapkan pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan
rencana; dan b) mengelompokkan tugas atau item-item kerja ke dalam suatu
struktur organisasi yang teratur (seperti program-program, proyek-proyek, dan
kegiatan-kegiatan).
B.
Hasil
Kajian Lapangan
SMA Surya
Buana merupakan salah
satu sekolah swasta di Kota
Malang, yang berdiri di bawah naungan Yayasan Bahana Cita Persada Malang. SMA Surya
Buana Malang termasuk salah satu sekolah yang melaksanakan proses
pengorganisasian. Yayasan Bahana Cita Persada Malang membawahi instansi mulai
dari TK (Taman Kanak-Kanak), SD (Sekolah Dasar), SMP (Sekolah Menengah Pertama),
dan SMA (Sekolah Menengah Atas). Struktur organisasi di SMA Surya Buana Malang
terdiri atas direktur perguruan, kepala sekolah, wakil kepala sekolah bagian
kurikulum dan bagian kesiswaan dan sarana prasarana, bendahara, kepala tata
usaha, bimbingan dan konseling, guru/karyawan, dan peserta didik. Dalam ranah
SMA harus ada 5 komponen yaitu kesiswaan, kurikulum, sarana dan prasarana, hubungan
masyarakat, dan kepala tata usaha dimana di SMA Surya Buana Malang bagian
hubungan masyarakat dan kurikulum dijadikan satu lalu pada bagian kesiswaan
dengan sarana dan prasarana juga dijadikan satu karena dianggap masih bisa
dikendalikan. SMA
Surya Buana Malang juga memiliki struktur organisasi pada setiap substansi
pendidikan.
Tujuan dari adanya proses pengorganisasian agar segala
sesuatunya lebih tertata
dengan baik dan memetakan kerja sehingga tidak terjadi tumpang tindih dalam setiap tugas yang ada dan jelas pembagian tugas ke setiap individu agar mudah
dalam koordinasi. Proses atau prosedur dari pengorganisasian di SMA Surya Buana Malang dilakukan
dengan mengadakan rapat per tim di setiap awal tahun dan pada rapat tersebut
akan dibahas mengenai pembagian tugas untuk setiap individu yang bisa saja berkurang, tetap,
maupun bertambah. Jadi cara yang digunakan dalam proses pengorganisasian di SMA
Surya Buana Malang yaitu musyawarah bersama agar dapat mencapai keputusan yang
mufakat.
Hal yang perlu disiapkan
sebelum melakukan proses pengorganisasian yaitu menyiapkan program kerja yang lama untuk
dievaluasi kemudian pembagian tugas ke setiap individu. Atau bisa dengan
menentukan dahulu apa program kerja yang akan dilakukan kemudian melakukan
pembagian tugas untuk setiap individu. Cara menentukan pembagian tugas dengan cara dimusyawarahkan dan disesuaikan
dengan jam setiap individu agar tidak ada guru yang memiliki tugas berlebih dan agar terjadi pemerataan tugas. Wakil kepala sekolah yang membidangi
setiap substansi memiliki wewenang untuk membagi tugas pada setiap individu. Setelah tugas dibagikan kemudian hasil musyawarah tersebut diberikan
kepada yang bersangkutan. Setiap tahun setiap individu akan diberikan surat keputusan
yang menerangkan tugas yang sudah ditetapkan kepada setiap individu tersebut
dan yang mengesahkan surat tersebut adalah kepala sekolah. Peran kepala sekolah
di SMA Surya Buana Malang yaitu sebagai orang yang mengesahkan surat keputusan,
mengarahkan, dan sebagai evaluator.
Dalam proses pengorganisasian
di SMA Surya Buana Malang membutuhkan biaya, yaitu biaya untuk konsumsi rapat, biaya
untuk membeli alat tulis kantor (ATK), dan biaya untuk lainnya. SMA Surya Buana
Malang melaksanakan proses pengorganisasian setiap tahun pada saat sebelum awal
semester ganjil yaitu tepatnya pada saat sekolah sedang libur dan waktu yang
dibutuhkan selama kurang lebih satu minggu.
Proses pengorganisasian ini
melibatkan semua personel sekolah, yaitu ketua yayasan/direktur perguruan, kepala
sekolah, wakil kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan. Tim yang
melaksanakan proses pengorganisasian di SMA Surya Buana Malang yaitu kepala
sekolah, wakil kepala sekolah, kepala yang membidangi setiap substansi lalu ke
wali kelas. Pihak/instansi lain yang terlibat dalam proses pengorganisasian di
SMA Surya Buana Malang biasanya saat diadakan workshop, misalnya saat workshop
mengenai peningkatan kinerja guru. Hambatan yang dihadapi sekolah saat
melaksanakan proses pengorganisasian yaitu sekolah harus menyesuaikan dengan
peraturan yang dibuat oleh Departemen Pendidikan Nasional. Secara struktur
organisasi SMA Surya Buana Malang sudah merasa baik tetapi mungkin pada setiap
individu yang masih perlu diperbaiki lagi ke depannya.
Proses pengorganisasian di SMA Surya Buana Malang bisa dibilang sudah dapat
terealisasikan dengan baik tetapi belum sepenuhnya terealisasikan karena pada
dasarnya sekolah sudah memiliki acuan atau panduan yang harus dilakukan namun jika
ada hal yang dihindari maka dijadikan evaluasi untuk kedepannya atau biasanya kegiatan yang sudah
direncanakan akhirnya harus diundur pelaksanaannya.
Hasibuan (2007)
mengemukakan pengertian pengorganisasian yaitu suatu proses penentuan,
pengelompokan, dan pengaturan bermacam-macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai
tujuan,menempatkan orang-orang pada setiap aktivitas ini, menyediakan alat-alat yang diperlukan,
menetapkan wewenang yang secara relatif didelegasikan kepada setiap individu
yang akan melakukan aktivitas-aktivitas tersebut.
Surya Buana Malang termasuk salah satu sekolah yang melaksanakan
proses pengorganisasian. Struktur organisasi di SMA Surya Buana Malang terdiri
atas direktur perguruan, kepala sekolah, wakil kepala sekolah bagian kurikulum
dan bagian kesiswaan dan sarana prasarana, bendahara, kepala tata usaha, bimbingan
dan konseling, guru/karyawan, peserta didik. SMA Surya Buana Malang juga memiliki struktur
organisasi pada setiap substansi pendidikan. Dalam ranah SMA harus ada 5 komponen yaitu kesiswaan, kurikulum, sarana
dan prasarana, hubungan masyarakat, dan kepala tata usaha.
Pengorganisasian sendiri dilakukan dengan tujuan membagi
suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil.
Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan
orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi
tersebut. Sedangkan tujuan pengorganisasian di SMA Surya
Buana Malang yaitu agar segala sesuatunya lebih tertata dengan baik dan memetakan kerja sehingga
tidak terjadi tumpang tindih dalam setiap tugas yang ada dan jelas pembagian tugas ke setiap individu agar mudah
dalam koordinasi.
Langkah-langkah pengorganisasian menurut Amtu (2013),
yaitu: a) Memahami tujuan institusional; b) Mengidentifikasi kegiatan-kegiatan
yang diperlukan dalam usaha mencapai tujuan institusional; c) Kegiatan yang
sejenis dikelompokkan dalam satu unit kerja; d) Menetapkan fungsi, tugas,
wewenang, tanggung jawab setiap unit kerja; e) Menetapkan personel (jumlah dan
kualifikasinya) setiap unit kerja; f) Menentukan hubungan kerja antar unit
kerja. Di SMA Surya Buana Malang melakukan proses atau prosedur pengorganisasian dengan mengadakan
rapat per tim di setiap awal tahun dan pada rapat tersebut akan dibahas
mengenai pembagian tugas untuk setiap individu yang bisa saja berkurang, tetap,
maupun bertambah. Hal yang perlu disiapkan sebelum melakukan proses pengorganisasian
yaitu menyiapkan program kerja yang lama untuk dievaluasi kemudian pembagian
tugas ke setiap individu atau bisa dengan menentukan dahulu apa program kerja
yang akan dilakukan kemudian melakukan pembagian tugas untuk setiap individu dengan cara dimusyawarahkan dan disesuaikan dengan jam
setiap individu agar tidak ada guru yang memiliki tugas
berlebih dan agar terjadi pemerataan tugas.
SMA Surya Buana Malang
melaksanakan proses pengorganisasian setiap tahun pada saat sebelum awal
semester ganjil yaitu tepatnya pada saat sekolah sedang libur dan waktu yang dibutuhkan selama kurang lebih satu minggu. Proses pengorganisasian
ini melibatkan semua personel sekolah, yaitu ketua yayasan/direktur perguruan,
kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan. Tim yang
melaksanakan proses pengorganisasian di SMA Surya Buana Malang yaitu kepala
sekolah, wakil kepala sekolah, kepala yang membidangi setiap substansi lalu ke
wali kelas.
Hambatan yang dihadapi sekolah saat melaksanakan proses pengorganisasian
yaitu sekolah harus menyesuaikan dengan peraturan yang dibuat oleh Departemen
Pendidikan Nasional. Secara struktur organisasi SMA Surya Buana Malang sudah
merasa baik tetapi mungkin pada setiap individu yang masih perlu
diperbaiki lagi ke depannya dan dari segi proses, pengorganisasian di SMA Surya
Buana Malang bisa dibilang sudah dapat terealisasikan dengan baik tetapi belum
sepenuhnya terealisasikan karena pada dasarnya sekolah sudah memiliki acuan
atau panduan yang harus dilakukan tetapi jika ada hal yang dihindari maka
dijadikan evaluasi untuk ke depannya atau biasanya kegiatan yang sudah
direncanakan akhirnya harus diundur pelaksanaannya.
D. Rekomendasi
Dari
hasil observasi, proses pengorganisasian yang dilakukan di SMA Surya Buana
Malang sudah cukup baik akan tetapi sebaiknya sekolah dapat membagi tugas
secara jelas dan terpisah agar lebih terfokus menangani setiap substansi dalam
struktur organisasi. Dalam melaksanakan tugas yang sudah diberikan pada setiap
individu sebaiknya dilaksanakan
dengan sebaik-baiknya dan diusahakan tidak ada keterlambatan yang nantinya akan
menghambat proses pengorganisasian. Selain itu untuk mengantisipasi terjadinya
hambatan saat pelaksanaan proses pengorganisasian sebaiknya sekolah juga harus
dapat memperkirakan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi beserta solusi
yang dapat diberikan untuk kemungkinan-kemungkinan tersebut sehingga saat
pelaksanaan tidak terjadi kendala dan jika ada dapat diatasi dengan baik agar
proses pengorganisasian dapat terlaksana dengan lancar dan tujuan yang sudah
ditentukan dapat tercapai.
DAFTAR RUJUKAN
Amtu, O. 2013. Manajemen Pendidikan di Era Otonomi Daerah:
Konsep, Strategi, dan Implementasi. Bandung: Alfabeta.
Siagian, S.
2005. Ilmu Manajemen. Jakarta:
Rajawali Pers.
Suryobroto, B.
2004. Manajemen Pendidikan di Sekolah. Jakarta:
Rineka Cipta.
Usman, H. 2009. Manajemen: Teori, Praktik, dan Riset
Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Sahertian. P. A.
1994. Dimensi-dimensi Administrasi
Pendidikan di Sekolah. Surabaya: Usaha Nasional.
Hasibuan, M. S.
P. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
PT Bumi Aksara.
Komentar
Posting Komentar