PROBLEMATIKA PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK “BULLYING”
PROBLEMATIKA PERKEMBANGAN PESERTA
DIDIK “BULLYING”
1.
Diagnosis
Problematika
Bullying
merupakan bentuk perilaku agresif yang diwujudkan dengan
tindakan secara tidak sopan dan penggunaan kekerasan atau paksaan untuk
mempengaruhi orang lain. Perilaku bullying
dilakukan secara berulang atau berpotensi untuk terulang, dan melibatkan
ketidakseimbangan kekuatan atau kekuasaan. Bullying
dapat berupa pelecehan verbal, kekerasan fisik atau pemaksaan, dan dapat
diarahkan berulangkali terhadap korban tertentu, mungkin atas dasar ras, agama,
gender, seksualitas, atau kemampuan.
Faktor penyebab terjadinya bullying
dibedakan menjadi dua sudut pandang yaitu dari sudut pandang pelaku bullying dan dari sudut korban bullying.
Dilihat dari sudut pandang pelaku bullying, yaitu:
a. Faktor
internal
·
Keinginan untuk diterima oleh temannya
·
Melihat teman yang terlihat lemah
·
Tidak dapat membagi waktu untuk belajar
·
Sibuk bermain
·
Kurang mampu mengontrol emosi
·
Merasa tersaingi
b. Faktor
eksternal
·
Kurangnya ketegasan orang tua dalam mendidik anak
·
Kurang perhatian dari orang tua mengenai masalah belajar
·
Lingkungan pertemanan yang tidak baik
Dilihat dari sudut pandang korban bullying, yaitu:
a. Faktor
internal
·
Introvert
·
Dianggap lemah
·
Kemungkinan memiliki prestasi yang baik
b. Faktor
eksternal
· Kurangnya pengawasan dari orang tua dan
guru
2.
Analisa
Problematika
Seorang peserta didik menghabiskan waktu di sekolah mulai
pagi hingga petang. Selain menambah keahlian dan kreatifitasnya dalam
pembelajaran dan pendidikan, ia juga belajar untuk bergaul dengan orang lain
dalam lingkungan institusi pendidikan tersebut. Mungkin ia belajar untuk
mengenal si cengeng, si pemarah, si komedian, si cantik, si pemimpin dan lain
sebagainya. Namun ia juga mulai mengenal bentuk karakter lain yaitu si bully.
Karakter bully ini membuat ketakutan dan cenderung dihindari
oleh para peserta didik karena perilaku yang tidak menyenangkan. Kekerasan di
institusi pendidikan bisa dilakukan oleh siapa saja, baik antar teman, antar
peserta didik, antar geng di sekolah, kakak kelas, bahkan guru. Lokasi
yang memungkinkan terjadinya bullying yaitu ruang kelas, toilet, kantin,
halaman, pintu gerbang, bahkan di luar pagar sekolah. Hal itu mengakibatkan
sekolah bukan lagi menjadi tempat yang menyenangkan bagi peserta didik, tetapi
justru menjadi tempat yang menakutkan dan membuat trauma bagi peserta didik.
Perilaku bullying dapat menghancurkan semangat dan motivasi
siswa dan terutama menciptakan situasi yang tidak nyaman untuk belajar.
Karena itu perilaku bullying ini perlu mendapatkan pemahaman dan perhatian
lebih lanjut. Selanjutnya, makalah ini akan membahas mengenai perilaku,
penyebab, dampak dan solusi mengenai bullying dalam dunia pendidikan.
3.
Solusi
penyelesaian problematika
Solusi bagi pelaku bullying, yaitu:
Dalam mengatasi peserta didik yang
melakukan bullying, sangat diperlukan
kerja sama yang intensif dalam membimbing dan memperhatikan perilaku pelaku bullying di sekolah antara guru
bimbingan dan konseling, wali kelas,
orang tua pelaku bullying, teman
dekat pelaku bullying, dan pelaku bullying itu sendiri.
a.
Cara yang dapat dilakukan oleh guru
bimbingan dan konseling yaitu dengan memberikan bimbingan sosial secara
intensif agar peserta didik mampu bersosialisasi dengan baik sehingga terhindar
dari perilaku bullying.
b.
Cara yang dapat dilakukan oleh wali
kelas yaitu membimbing pelaku bullying
dengan baik agar lebih paham akan tanggung jawabnya sebagai pelajar dan
memiliki kepribadian yang baik lalu memantau perkembangan positif pelaku bullying serta terus memberikan
bimbingan secara kontinu.
c.
Cara yang dapat dilakukan oleh orang tua
pelaku bullying yaitu dengan
menanamkan nilai agama dan moral secara kontinu serta sabar dalam membimbing.
d.
Cara yang dapat dilakukan oleh teman
dekat pelaku bullying yaitu
mengingatkan pelaku bullying agar mau
memperbaiki perilakunya dan memberikan gambaran positif terhadap apa yang harus
dilakukan sebagai pelajar.
e.
Cara yang dapat dilakukan oleh pelaku bullying itu sendiri yaitu dengan cara
berusaha memperbaiki diri dalam bersosialisasi dengan teman dan belajar
memahami orang lain secara baik agar tidak terjadi dan terhindar dari perilaku
bullying.
Solusi bagi korban bullying, yaitu:
a. Diamkan, tinggalkan , dan jangan
membalas pelaku bullying
b. Jangan terlihat lemah di
hadapan pelaku bullying
c. Cobalah untuk belajar bela diri
d. Beranikan diri untuk mengadu
atau menceritakan kepada orang tua atau orang terdekat
e. Laporkan pada pihak sekolah/kampus/pihak yang berwajib
Pengaruh bullying
terhadap perkembangan peserta didik, yaitu:
a. Pekembangan fisik, berdampak pada
kesehatan dan terjadinya cedera
b. Perkembangan psikomotorik,
berdampak pada keterampilan
c. Perkembangan bahasa, berdampak
pada susah mengutarakan apa yang dialami
d. Perkembangan kognitif,
berdampak pada prestasi belajar
e. Perkembangan sosioemosi,
berdampak pada kepercayaan diri dan lingkungan sosialnya
f. Perkembangan moral, berdampak
pada penilaian masyarakat terhadap dirinya
g. Perkembengan spiritual,
berdampak pada kurangnya kepercayan bahwa Tuhan itu adil
Komentar
Posting Komentar