PROPOSAL PENELITIAN UPAYA MENINGKATKAN PROFESIONALITAS GURU


PROPOSAL PENELITIAN
UPAYA MENINGKATKAN PROFESIONALITAS GURU


A.    LATAR BELAKANG
Keberadaan supervisi penting untuk mengawasi setiap pola dan kinerja seseorang dengan tujuan untuk efektifitas dan efisiensi suatu kegiatan di lembaga yang bersangkutan. Peningkatan profesionalisme guru menjadi tanggung jawab guru, pengawas, dan kepala sekolah sebagai mitra kerja, sehingga guru mampu memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional yang dipersyaratkan. Sebagai seorang profesional, tenaga dan pikiran guru dikerahkan sepenuhnya untuk meningkatkan mutu pembelajaran dan kualitas pendidikan yang bermutu. Peran supervisor, sangat berpengaruh terhadap mutu dan kualitas suatu lembaga, supervisor juga berperan sebagai supervisor yang bertugas untuk mengawasi dan mengevaluasi kinerja para guru dalam rangka perbaikan dan pengembangan pembelajaran. Namun dalam hal ini, supervisor tidak diperbolehkan bersikap otoriter terhadap para guru, kepala sekolah memberikan pengawasan terhadap para guru melalui pembinaan, pengarahan, dan bimbingan yang baik dengan maksud meningkatkan profesionalisme guru serta meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan di lembaga tersebut agar visi dan misi lembaga dapat terlaksana dengan baik.  Dengan demikian, supervisi pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan profesional dan teknis bagi guru, supervisor, dan personil sekolah lainnya agar proses pendidikan di sekolah lebih berkualitas.
Namun kualitas pendidikan di Indonesia masih jauh tertinggal dari negara-negara lain. Keadaan yang ada sampai saat ini yaitu tingkat profesionalisme guru masih jauh dari harapan sedangkan prestasi dan hasil belajar siswa sangat dipengaruhi oleh guru. Guru harus memiliki kualifikasi profesional yang perlu dikoordinasikan secara padu agar dapat secara optimal saat mengajar siswa. Oleh karena itu, perlu diadakan terobosan agar tingkat profesionalisme guru di Indonesia dapat berubah ke arah yang lebih baik dan agar pendidikan di Indonesia dapat semakin berkembang serta dapat bersaing dengan negara lain. Oleh karena itu, akan dibahas mengenai upaya-upaya yang dapat dilakukan baik dari pihak sekolah, supervisor, maupun guru itu sendiri dalam meningkatkan profesionalisme guru.
B.     RUMUSAN MASALAH
            1.      Apa yang dimaksud profesionalisme guru?
            2.      Bagaimana upaya meningkatkan profesionalitas guru dari pihak supervisor?
            3.      Bagaimana upaya meningkatkan profesionalitas guru dari pihak guru?
            4.      Bagaimana upaya meningkatkan profesionalitas guru dari pihak sekolah?

C.    TUJUAN
            1.      Untuk mengetahui profesionalisme guru.
            2.      Untuk mengetahui upaya meningkatkan profesionalitas guru dari pihak supervisor.
            3.      Untuk mengetahui upaya meningkatkan profesionalitas guru dari pihak guru.
            4.      Untuk mengetahui upaya meningkatkan profesionalitas guru dari pihak sekolah.

D.    KAJIAN TEORI
            1.      Profesionalisme Guru
Profesi merupakan pekerjaan yang pelaksanaannya memerlukan pengetahuan, keahlian yang digunakan dalam suatu instansi atau lembaga. Suatu pekerjaan dapat dikategorikan sebagai profesi apabila dalam pelaksanaan pekerjaan diperlukan persyaratan yang meliputi ilmu pengetahuan, keahlian, perilaku profesional, standar profesi, asosiasi profesi, kode etik profesi, dan lembaga pendidikan profesi. Contoh suatu profesi yaitu seorang guru. Seorang guru harus memiliki pengetahuan sesuai dengan tugas mengajarnya dan keahlian dalam penyampaian materi pelajaran yang menggunakan strategi dan metode belajar serta sumber belajar.
Menurut Usman (2017) profesional adalah orang yang mempunyai keahlian atau pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh orang khusus yang dipersiapkan untuk suatu pekerjaan tertentu dan bukan pekerjaan yang dilakukan oleh orang karena tidak dapat memperoleh pekerjaan lain. Jadi dapat disimpulkan bahwa guru profesional yaitu guru dengan keahlian yang telah dipersiapkan untuk dirinya selama menjadi guru. Dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 menyatakan bahwa guru profesional adalah guru yang mampu berperan untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik dengan menggunakan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu. Sedangkan profesionalisme adalah mutu atau kualitas yang dijadikan sebagai ciri suatu profesi atau seseorang yang profesional. Implementasi dari profesionalisme guru yaitu dilihat dari tanggung jawab sebagai pengajar belajar, pengelola belajar, dan perencana masa depan siswa.    
            2.      Upaya Supervisor dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru
Supervisor merupakan bagian penting dalam proses peningkatan profesionalisme guru. Berbagai upaya harus dilakukan supervisor agar tingkat profesionalisme guru dapat berkembang menjadi lebih baik. Upaya yang dimaksud, yaitu:
a)      Pengarahan pada saat rapat. Dalam rapat, seluruh tenaga kependidikan diberi kesempatan untuk menyampaikan ide, gagasan, saran, serta pendapat tentang suatu permasalahan yang dibahas, baik berkaitan dengan pembelajaran maupun permasalahan yang berkaitan dengan kemajuan sekolah.
b)      Pemberian kesempatan untuk para guru. Kepala sekolah harus memberi kesempatan untuk para guru dalam memperluas wawasan agar dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan keahlian yang dimiliki. Kepala sekolah juga dapat mengadakan program-program yang berpontensi dapat meningkatkan profesionalisme guru, contohnya yaitu: seminar, penataran, dan musyawarah guru mata pelajaran.
c)      Pengawasan secara langsung dan tidak langsung. Pengawasan secara langsung dapat dilakukan dengan cara kunjungan kelas dan pengecekan buku presensi guru. Sedangkan pengawasan tidak langsung dapat dilakukan dengan cara mengisi jurnal proses pembelajaran untuk guru bidang studi setelah mengajar serta mengisi laporan akhir semester.
3.      Upaya Guru dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru
Dari guru sendiripun harus berupaya agar dapat meningkatkan profesionalisme dalam diri guru tersebut. Upaya guru dalam meningkatkan profesionalisme guru, yaitu:
a)      Penguasaan materi pelajaran. Bukan hanya sekadar menguasai materi tertentu namun guru harus dapat menguasai secara luas dan mendalam tentang materi yang disampaikan agar dapat memperoleh hasil yang baik.
b)      Kemampuan menerapkan prinsip-prinsip psikologi. Para ahli pendidikan maupun ahli psikologi mengatakan bahwa setiap individu memiliki perbedaan, meliputi perbedaan bakat, minat, sikap, harapan dan aspek-aspek kepribadian lainnya. Prinsip-prinsip psikologi yang berkaitan dengan belajar dapat memberikan strategi belajar mengajar yang tepat bagi guru.
c)      Kemampuan menyelenggarakan proses belajar mengajar. Bekal teoritis dan praktis merupakan disiplin ilmu yang dapat menunjang pemahaman tentang konsep belajar mengajar. Guru harus memahami berbagai model mengajar secara teoritis dan selanjutnya dapat memilih model yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
d)     Kemampuan menyesuaikan diri dengan berbagai situasi baru. Secara formal maupun profesional tugas guru seringkali menghadapi berbagai permasalahan yang muncul karena berbagai perubahan di lingkungan tugas profesional guru. Perubahan yang dimaksud adalah perubahan kurikulum, pembaharuan sistem pengajaran, adanya peraturan perundang-undangan yang baru dan sebagainya. Kemampuan menyesuaikan diri dengan berbagai pembaharuan ini merupakan sikap positif yang berkaitan dengan keberadaan lingkungan profesi guru.
            4.      Upaya Sekolah dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru
Upaya sekolah dalam meningkatkan profesionalisme guru, yaitu menyediakan sarana dan prasarana pembelajaran bagi guru agar dapat melaksanakan proses pembelajaran dengan optimal.

E.     METODE PENELITIAN
Metode merupakan langkah yang penting dalam melakukan penelitian. metode digunakan untuk pengumpulan data, berhasil atau tidaknya penelitian tersebut dilakukan, seba data yang diperoleh dari hasil penelitian tersebut merupakan gambaran objek yang diteliti.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, yang mempunyai karakteristik alami. metode ini mendeskripsikan suatu proses kegiatan pendidikan berdasarkan apa yang terjadi di lapangan sebagai bahan kajian lebih lanjut untuk menemukan kekurangan dan kelemahan pendidikan sehingga ditentukan upaya penyempurnaannya. Penelitian kualitatif leih menitikberatkan pada makna bukan sekedar perilaku yang tampak.
      1.      Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kauman 2 Tulungagung.
      2.      Pendekatan dan jenis penelitian
Pendekatan yang dilakukan adalah menggunakan pendekatan kualitatif, karena metode ini mendeskripsikan suatu proses kegiatan pendidikan berdasarkan apa yang terjadi di lapangan sebagai bahan kajian lebih lanjut, untuk menemukan kekurangan dan kelemahan pendidikan sehingga ditentukan upaya penyempurnaanya. penelitian kualitatif lebih menitik beratkan makna, bukan sekedar hasil saja.
Ada beberapa jenis metode penelitian kualitatif, diantaranya: (1) Fenomenologi, tujuan fenomenologi ini untuk mencari arti atau makna dari pengalaman yang ada dalam kehidupan. Penelitian ini dimulai dengan fokus ke fenomena yang akan diteliti, kemudian peneliti melakukan penggalian data berupa wawancara tentang  bagaimana pemaknaan objek dalam memberikan arti dari fenomena terkait, dan juga melakukan observasi langsung mengenai bagaimana objek lain menginterpretasikan pengalaman kepada orang lain. (2) Etnografi, metode ini memiliki tujuan untuk mengkaji bentuk dan fungsi bahasa yang tersedia dalam budaya serta digunakan untuk berkomunikasi individu di dalamnya, serta melihat bagaimana bentuk dan fungsi bahasa tersebut menjadi agian dari masyarakat. Metodeini biasanya digunakan untuk meneliti adat serta kegiatan ritual dalam masyarakat. (3) Studi kasus, meneliti kejadian atau fenomena yang terjadi dalam masyarakat yang dilakukan secara teliti untuk mengetahui latar belakang keadaan yang terjadi. (4) Metode historis, yaitu penelitian yang didasarkan pada peristiwa masalalu dan merekonstruksi menggunakan data yang masih ada hingga sekarang. (5) Metode teori dasar, yaitu metode yang digunakan untuk menguatkan metode atau teori yang sudah ada untuk mengkaji prinsip yang sudah ada lalu dibuat kesimpulan. Penelitian yang dilakukan adalah Studi kasus.
     3.      Sumber atau jenis data
Sumber data pada penelitian ini adalah sumber data primer. Data yang diperoleh merupakan hasil dari wawancara kepada narasumber dan juga dokumentasi. Teknik penjaringa data dalam penelitian ini dilakukan dengan wawancara dan dokumentasi. Wawancara dilakukan untuk berinteraksi dengan subjek penelitian dan dokumentasi dilakukan sebagai sumber pendukung dari hasil wawancara tersebut.
Tujuan wawancara sendiri yaitu untuk menemukan informasi dari sumber terpercaya. Wawancara dilakukan dengan diajukan sejumlah pertanyaan yang ditujukan kepada narasumber. Wawancara digunakan untuk mengetahui pikiran, gagasan, dan pendapat tentang hal yang kita tanyakan kepada narasumber.
Dokumentasi adalah bukti tertulis baik berupa pengumuman, majalah, gambar, dan berita yang dipublikasikan. metode dokumentasi adalah pengumpulan data dengan meneliti catatan penting yang sangat erat hubungannya dengan objek penelitian. Tujuan dilakukan metode ini adalah untuk memperoleh data yang konkret tentang upaya peningkatan profesionalitas guru.

F.     ANALISIS DATA
Analisis data merupakan proses pengumpulan data yang diperoleh. Data berupa hasil wawancara dan dokumentasi diolah dan di kumpulkan selanjutnya di teliti menggunakan metode kualitatif.
Analisis data berisi uraian suatu pokok atas berbagai bagian yang dibahas dan penelaahan bagian tersebut serta hubungan antara bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.
Tujuan analisis data yaitu untuk mengembangkan data apa yang masih perlu dicari, hipotesis apa yang perlu diuji, pertanyaan apa saja yang perlu dijawab, metode apa yang digunakan untuk mendapat informasi baru, dan kesalahan apa yang harus diperbaiki.
Teknik analisis data yaitu reduksi data, display data, pengambilan keputusan dan verifikasi. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data berupa reduksi data serta pengambilan keputusan dan verifikasi.

G.    HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian dengan menggunakan metode serta teknik tertentu yang dilakukan memberi simpulan bahwa tingkat profesionalisme guru tidak hanya dipengaruhi oleh supervisor saja akan tetapi dari sekolah maupun guru itu sendiri juga berperan besar dalam upaya meningkatkan tingkat profesionalisme guru. Upaya yang dilakukan supervisor dalam meningkatkan tingkat profesionalisme guru berupa pelatihan, seminar, workshop, penataran, musyawarah guru mata pelajaran, pengarahan, pengawasan secara langsung dan tidak langsung. Upaya yang dilakukan guru dalam meningkatkan tingkat profesionalisme guru yaitu penguasaan materi pelajaran, kemampuan menerapkan prinsip-prinsip psikologi, kemampuan menyelenggarakan proses pembelajaran, dan kemampuan menyesuaikan diri dengan situasi baru.

H.    DAFTAR RUJUKAN
Burhanudin. 1994. Administrasi Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
            Daryanto. 2006. Administrasi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
            Usman, U. 2017. Menjadi Guru Profesional. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENDEKATAN ARTISTIK DALAM SUPERVISI PENGAJARAN

GERAKAN SEKOLAH TANPA BATAS SEBAGAI WADAH PEMBELAJARAN BAGI LANSIA

PENGATURAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER